Kamis, 03 Desember 2009

Selasa, 10 November 2009

KKN-PPM UGM

KKN

Kuliah Kerja Nyata (KKN) PPM UGM tahun 2009 diadakan pada tanggal 2 Juli 2008 – 31 Agustus 2009. Mengambil lokasi di Dusun Brajan, Desa Wonokromo, Kecamatan Pleret, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta yang memiliki batas wilayah sebagai berikut :
1. Sebelah Utara : Dusun Ketonggo dan Jati
2. Sebelah Selatan : Dusun Karanganom
3. Sebelah Barat : Desa Pacar
4. Sebelah Timur : Dusun Wonokromo I

Perencanaan Cor Blok Jalan
No Sektor : 06.2.9.99
Jenis Program : Program pokok pendukung(ST)
Sifat Program : Monodisipliner (MD)

Program ini dilakukan atas permintaan warga Dusun Brajan dan didukung oleh hasil survey lapangan mahasiswa KKN-PPM UGM atas keadaan jalan yang kurang baik di bagian barat Dusun Brajan (RT 3). Infrastruktur jalan ini secara umum memang sangat krusial bagi masyarakat dikarenakan jalan ini merupakan akses utama masuk RT 3.
Pelaksanaan program ini tidak memakan waktu begitu banyak. Survey dilakukan satu hari. Yang telah meliputi perencanaan dan presentasi ide.
Dengan dibuatnya program ini maka diharapkan akan terealisasikan pengecoran jalan sehingga akan memudahkan masyarakat untuk melakukan aktivitas sehari - hari.

Gambar 1. Denah dan foto rencana cor blok jalan RT 3 Dusun Brajan.

Senin, 09 November 2009

REFERAT

PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN

SESUMBER AIRTANAH DI PULAU KECIL


SARI

Sesumber airtanah pada setiap daerah tidaklah sama satu dengan yang lainnya. Pulau kecil memiliki ciri khas tersendiri yang membedakan dengan pulau sedang dan besar. Menurut Falkland (1990) pulau - pulau kecil terutama di daerah beriklim tropis dan zona tektonik yang aktif, mempunyai karakter beragam dan khas dalam hal iklim, geologi, geomorfologi, dan biota. Pulau kecil memiliki sistem hidrogeologi dan memiliki masalah keadaan, pengembangan, serta pengelolaan sesumber air yang khusus yang membedakannya dari pulau sedang dan besar. Kebanyakan pulau kecil mempunyai keterbatasan dalam potensi sumber daya air.

Karya referat ini membahas tentang pengembangan pulau-pulau kecil dengan mempertimbangkan faktor kebijakan yang komprehensif, integral dan tepat, sesuai dengan keberadaannya sebagai kawasan yang memiliki permasalahan, potensi dan karakteristik yang khas. Pengelolaan sumberdaya air di pulau kecil yang ditujukan untuk mendapatkan air dalam jumlah cukup dan dengan kualitas yang baik bagi berbagai penggunaan juga dibahas dengan mempertimbangkan keberadaan dan ketersediaan air tawar, serta pelestarian sesumber airtanah.

Berdasarkan evaluasi hidrogeologi, diperlukan adanya pengembangan sesumber airtanah yang meliputi wadah, pergerakan, dan eksplorasinya & pengelolaan sesumber airtanah yang meliputi penggunaan dan pemeliharaannya. Hal ini untuk pencapaian tujuan pengurangan persoalan pulau kecil, yaitu keterbatasan dalam potensi sumber daya air. Meski curah hujan tinggi, pulau kecil hanya memiliki beberapa bahkan tidak memiliki sungai permanen, danau, dan mata air yang berfungsi sebagai water storage. Sistem distribusi air juga harus terkonsep dan teroperasi berdasarkan oleh kebutuhan air. Dalam eksplorasi airtanah, ahli geologi membutuhkan studi geologi, dan geomorfologi. Selain itu irigasi pertanian merupakan bagian paling besar dalam penggunaan airtanah. Sisanya untuk konsumsi manusia, industri, dll. Serta pemeliharaan sesumber airtanah pun digunakan untuk mengkonversi (mengubah) air dari airtanah (mentah) ke air yang dapat di konsumsi.